Minggu, 16 Juni 2019

SEGITIGA API/FIRE TRIANGLE/TETRAHEDRON

SEGITIGA API

FIRE TRIANGLE/TETRAHEDRON


Segitiga api mungkin masih belum banyak yang mengetahui. Berikut akan kami jabarkan sedikit teori mengenai segitiga api/fire triangle/fire tetrahedron.

PENGERTIAN

Segitiga api adalah sebuah teori yang menguraikan bagaimana asal mula api terbentuk.
Terdapat 3 elemen dasar yang apabila berada disatu lokasi yang sama dan pada waktu bersamaan sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu maka akan menimbulkan reaksi kimia berupa proses oksidasi (chain reaction) secara alami yang akhirnya membentuk nyala api.

ELEMEN SEGITIGA API


  1. Sumber Panas (Heat)
    Sumber panas dapat berasal dari panas matahari, permukaan yang panas, nyala terbuka, gesekan, reaksi kimia eksotermis, energi listrik, percikan api listrik, api las / potong, gas yang dikompresi.
  2. Bahan Bakar (Fuel)
    Adalah segala macam bentuk bahan atau barang yang mudah bereaksi dengan reaksi pembakaran.
    Bahan bakar sendiri terbagi menjadi 3 kategori, yaitu:
    • Padat; Kertas, kayu, sampah kering, dll.
    • Cair; Bensin, alcohol, minyak, dll. 
    • Gas; LPG, Argon, dll.
     
  3. Oksigen (O2)
    Oksigen adalah unsur yang sangat mudah ditemukan di udara yang kita hirup. Rata-rata terdapat sekitar 16%-21% oksigen diudara bebas yang kita hirup. Namun perlu diketahui bahwa meskipun sudah terdapat ketiga unsur tersebut, api tidak serta merta muncul. Kadar oksigen juga menentukan api bisa menyala atau tidak.

    Api tidak akan bisa menyala jika kadar oksigen berada dibawah 15% pada satu ruangan, area atau lokasi dimana bahan bakar dan sumber panas bertemu. Syarat inilah yang harus dipenuhi agar api dapat menyala (15% oksigen minimum).

RANTAI REAKSI KIMIA

Dalam proses kebakaran terjadi rantai reaksi kimia, dimana setelah terjadi proses difusi antara oksigen dan uap bahan bakar, dilanjutkan dengan terjadinya penyalaan dan terus dipertahankan sebagai suatu reaksi kimia berantai, sehingga terjadi kebakaran yang berkelanjutan.
Flammable Range: adalah batas antara maksimum dan minimum konsentrasi campuran uap bahan bakar dan udara normal, yang dapat menyala/ meledak setiap saat bila diberi sumber panas. Di luar batas ini tidak akan terjadi kebakaran.
  1. LEL / LFL (Low Explosive Limit/ Low Flammable Limit): adalah batas minimum dari konsentrasi campuran uap bahan bakar dan udara yang akan menyala atau meledak, bila diberi sumber nyala yang cukup. Kondisi ini disebut terlalu miskin kandungan uap bahan bakarnya (too lean).
  2. UEL / UFL (Upper Explosive Limit/ Upper Flammable Limit): adalah batas maksimum dari konsentrasi campuran uap bahan bakar dan udara, yang akan menyala atau meledak, bila diberi sumber nyala yang cukup. Kondisi ini disebut terlalu kaya kandungan uap bahan bakarnya (too rich).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar